Hubungan
antara DBMS dan aplikasi basis data
Ø Aplikasi basis data disusun untuk menjembatani
perbedaan pandangan antara end-user dan naïve user, yang dibuat
khusus untuk dapat digunakan oleh para pemakai akhir (end-user) .
Ø Aplikasi ini berisi sejumlah operasi (menu) yang
sesuai dengan aktifitas nyata yang dilakukan oleh end-user. Selanjutnya operasi
ini akan diterjemahkan oleh aplikasi tersebut menjadi sejumlah operasi basis
data yang dapat dikenali oleh DBMS .
Terdapat 2 model
hubungan DBMS dan aplikasi basis data :
1.
DBMS terpisah dengan aplikasi
ü Aplikasi tidak berinteraksi langsung dengan basis
data, tapi melalui DBMS sebagai perantara. Bahkan DBMS bisa melakukan aktifitas
sendiri yang bisa ditangkap oleh aplikasi .
ü Contoh DBMS : MS SQL Server, Oracle, CA-OpenIngres,
Sybase, Informix, IBM DB2 .
ü Cocok untuk aplikasi yang single-user atau standalone,
dengan beban kerja yang ringan .
2.
DBMS menyatu dengan aplikasi
ü Aplikasi basis data yang dibuat menyatu dengan DBMS
pada saat pemakaiannya.
ü Dalam model ini, aplikasi basis data berada „dibawah‟
DBMS (menjadi sub-ordinate), sehingga DBMS harus diaktifkan lebih dulu sebelum
menjalankan aplikasi.
ü Contoh DBMS : dBase III+, FoxBase, FoxPlus,
CA-Clipper, MS-Access.
ü Cocok untuk aplikasi yang multi-user, dengan beban
kerja yang berat.
Pemilihan
arsitektur system
ü Yang menjadi pertimbangan dalam memilih arsitektur
sistem :
§ Keunggulan teknologi
§ Faktor biaya
§ Sesuai dengan kebutuhan pemakai
ü Jenis-jenis arsitektur sistem :
Sistem tunggal (Standalone)
o
DBMS, basis data,
dan aplikasi basis data ditempatkan pada komputer yang sama,
o
Hanya bisa
dipakai oleh satu pemakai pada saat yang bersamaan.
Sistem Terpusat (Centralized system)
o
Terdiri dari
sebuah server dan sejumlah terminal.
o
Yang terpusat
adalah basis data, DBMS, dan aplikasi basis data atau basis data saja.
o
Ada dua macam :
1. Aplikasi dan basis data terpusat; diakses oleh dumb
terminal.
2. Basis data terpusat; aplikasi ada pada terminal.